Tag Archives: Bikara

Bikara – Part 2 (Kelam)

Pagi itu layaknya air hening dalam gelas yang jernih. Menjanjikan kesegaran pada siapa saja yang meneguknya. Terlebih bergulir di bulan Ramadhan ia. Akupun demikian. Tak ingin melewatkan satu denyutpun nadi dimana darah ini mengangkut kesegaran oksigen yang bertumpah. Lebih dari itu, … Continue reading

Posted in Bikara, Prosa, Prosa Berkelanjutan | Tagged , , , , | Leave a comment